Berita Lampung Terkini

Pertuni Bandar Lampung Nikmati Menu Buka Puasa dari ACT Lampung

Lampungway.com – Puasa kedua Ramadhan 2020, Jumat (24/04/2020), Dapur Bersama Ramadhan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung salurkan bantuan menu buka puasa ke Anggota Dewan Perwakilan Cabang Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Bandar Lampung.

Menu berbuka puasa hasil dari olahan relawan Dapur Bersama Ramadhan kali ini adalah nasi rica-rica, sambal, kerupuk dan kurma.

Kepala Program ACT Lampung, Regina Locita Pratiwi menjelaskan Dapur Bersama Ramadhan adalah salah satu program ACT. Khususnya, ACT Lampung.

Kali ini, salah satu sasaran program Dapur Bersama Ramadhan ACT Lampung adalah Anggota Pertuni Bandar Lampung.

Disampaikannya juga bahwa, data anggota Pertuni saat ini telah masuk ke dalam daftar calon penerima manfaat lanjutan.

Untuk saat ini pun pihaknya tengah mengajukan bantuan lain ke beberapa mitra dengan harapan masyarakat secara luas dapat tergerak membantu warga terdampak Corona, terutama Penyandang Tuna Netra.

“Aksi bagi menu buka dan sahur terus berlanjut menyasar masyarakat pekerja informal seperti pekerja harian, buruh, pedagang asongan, pelaku pariwisata dan lainya yang terdampak perekonomianya,” terang Regina.

Sementara, Ketua Pertuni Bandar Lampung Bambang Sukoco (63) mengungkapkan rasa syukurnya atas respons tim ACT Lampung yang telah mengirimkan bantuan menu berbuka puasa.

Rencananya penyaluran bantuan akan bertahap ke lokasi-lokasi yang banyak ditempati penyandang tuna netra.

“Hari ini kami menyalurkan bantuan dari Dapur Bersama Ramadhan sebanyak 80 paket untuk anggota yang tinggal di Gedong Air dan Kemiling. Nanti akan berlanjut ke lokasi lain, sekarang teman-teman sangat berharap bantuan,” ucap Bambang.

Bambang juga menjelaskan bahwa, untuk saat ini anggota Pertuni Kota Bandar Lampung sebanyak 150 orang. Jumlah tersebut sebarannya ada di beberapa wilayah seperti Kedamaian, Sukabumi, Gedong Air, Langkapura dan Kemiling.

“Mayoritas penyandang tuna netra tersebut berprofesi sebagai tukang pijat tradisional dan pedagang keliling. Dengan adanya dampak Pandemi Corona pendapatan menjadi anjlok,” terangnya.

Pasalnya, lanjut Bambang, pada hari biasanya penghasilan yang didapatkan bisa mencapai 250 ribu dari melayani pijat 2-3 pasien. Namun untuk saat ini sehari tidak dapat dipastikan jumlahnya.

Demikian juga untuk yang berdagang keliling yang saat ini mengalami sepi pembli. Maka dari itu, disampaikannya, uluran tangan para donatur sangat diharapkan.

“Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, anggota Pertuni hanya mengandalkan dari tabungan pribadi yang sangat minim,” tutupnya yang juga mengatakan dirinya telah mengajukan proposal ke beberapa pihak, namun masih menunggu respons. (Rilis/PRT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *