Bandarlampung (LW): Keluhan pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali terjadi. Kali ini, keluhan tersebut datang dari seorang Wakil Rakyat yang duduk di Komisi IV DPRD Lampung, Budi Yuhanda.
Ya, Budi protes dengan tagihan listrik rumahnya yang naik hingga 300 persen. Kepada media, Politisi NasDem ini mengakui ada kenaikan tagihan listrik yang menurutnya angka di meteran (kWh) tiba-tiba melambung tinggi di satu bulan terakhir.
“Ya listrik di rumah saya mengalami kenaikan tagihan, setelah dicroscek stand meternya, katanya sudah sesuai angkanya. Nah yang saya permasalahkan, mengapa angka di meteran saya bisa sampai segitu? Padahal pemakaian sama, tidak ada yang berubah, tidak ada yang drastis,” keluhnya (7/7).
Mengapa menurut dia setiap bulan bisa terjadi perbedaan. Dan ini, menurutnya juga dialami banyak warga yang mengeluhkan hal yang sama.
“Normalnya kisaran Rp 1,5 – 1,7 juta, paling tinggi di angka Rp2,7 juta, itupun dulu sekali pas pertama balik daya. Nah sekarang kok jadi Rp5 juta, dan sudah dicek katanya sesuai, sementara pemakaian tidak ada yang beda,” sesalnya.
Sebelumnya, keluhan juga datang dari warga Kemiling yang tak terima listrik di rumahnya dicabut lantaran telat pembayaran selama dua bulan.
Warga yang diketahui bernama Dwi ini tak terima listriknya langsung dicabut oleh petugas PLN. Bahkan, setelah hari itu langsung ia lunasi, pemasangan kembali tak kunjung dilakukan, hingga menunggu 2×24 jam. (Red)
